SEJARAH SEKOLAH TARUNA

TAMAN KANAK-KANAK

Taman Indria (TK milik Taman Siswa) yang sudah berdiri sejak tahun 1963 adalah TK yang telah berjasa dalam mendidik anak-anak karyawan PN Letjes. Selanjutnya, Taman Indria inilah yang kemudian dikelola dan dijadikan TK Taruna sejak tahun 1973 (sejak tahun itu pulalah nama Taman Indria diubah menjadi Taruna)


SEKOLAH DASAR TARUNA

Pada awal dibuka tahun 1973 siswa SD Taruna mulai dari kelas I s/d kelas III. Murid kelas I adalah murid-murid baru, sedangkan murid kelas II dan kelas III berasal dari anak karyawan PN Letjes yang sudah sekolah di Probolinggo dan pada saat SD Taruna berdiri lagsung dipindahkan menjadi siswa SD Taruna.

  • Guru-guru pada awal berdiri adalah ibu-ibu karyawan PN Letjes. Pembinaan serta bimbingan guru dilakukan oleh Supervisor (expert) Prof. Dr. Ny. Supartinah Pakasi, MA.Ed. (dari IKIP Negeri Malang) dan Dra. Zulaeha Oetjok B. Notokoesoemo (istri Direktur Utama PN Letjes sekaligus perintis dan pelopor berdirinya sekolah Taruna).
  • Pada tahun 1974, murid-murid kelas V yang bersekolah di Probolinggo dianjurkan untuk pindah ke Taruna, sehngga pada tahun ini pula SD sudah mempunyai murid mulai kelas I s/d kelas V.
  • Untuk menguji kemampuan lulusan SD Taruna diikutkan testing masuk SMP Probolinggo.

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TARUNA

Berdasarkan Surat Direksi PN Letjes no. 54/A-UM/XII/74 tanggal 4 Desember 1974 yang ditujukan kepada Kabin Bidang PMU Jatim di Surabaya tentang permohonan untuk mendirikan Sekolah tingkat SMP (SLTP).

Pada tanggal 2 Januari 1975 berdirilah SMP Taruna. Berdirinya sekolah ini atas restu Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Probolinggo, Kolonel Sunjoto sebagaimana TK dan SD Taruna, SMP Taruna juga mneima murid-murid yang berasal dari luar warga karyawan PN Letjes.


SEKOLAH MENENGAH ATAS TARUNA

Pada tanggal 8 Januari 1978 didirikan SMU Taruna. Selanjutnya pada tanggal 4 Pebruari 1978 Gubernur Jawa Timur, Letjen TNI Soenandar Prijosoedarmo meresmikan SD, SMP dan SMA Taruna. Dan untuk mengenang jasa pencetus ide, perintis, pelopor dan pendiri sekolah Taruna, Ibu Dra. Zulaeha Oetjok B. Notokoesoemo yang telah wafat pada tanggal 20 Nopember 1986 maka terhitung sejak tanggal 22 Pebruari 1987 nama Sekolah Taruna berubah menjadi Sekolah Taruna Dra. Zulaeha yang diresmikan oleh Inspektur Jendral Departemen Perindustrian RI, Letjen TNI (Purn) Haroen Soewardi.

Hingga sekarang nama Sekolah Taruna Dra. Zulaeha masih dipakai dan tetap eksis di percaturan dunia pendidikan di Indonesia. Pada bulan Agustus1987 Bapak Ir. Hartarto (Menteri Perindustrian saat itu) berserta ibu berkunjung ke Sekolah Taruna Dra. Zulaeha. Secara khusus kunjungan ini adalah untuk melihat lebih dekat perkembangan dan prestasi yang telah diraih oleh siswa siswi Sekolah Taruna Dra. Zulaeha.